Rabu, 13 September 2017

Diet yang aman untuk menyusui

Diet yang aman untuk menyusui - Banyak wanita tidak bisa berharap menurunkan berat badan setelah melahirkan. Meski pada saat itu, seorang wanita membutuhkan banyak energi untuk menyusui bayinya yang baru lahir.
Diet yang aman untuk menyusui
Diet yang aman untuk menyusui 

Pada saat menyusui, diet sehat dan seimbang menjadi sangat penting. Ibu menyusui harus terdiri dari makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi, aneka sayuran dan buah-buahan, dan makanan yang mengandung protein dan produk susu.

Diet yang aman untuk menyusui - alodokter

Makanan yang direkomendasikan
Beberapa jenis makanan yang direkomendasikan meliputi:

Buah minimum dalam makanan ibu menyusui adalah konsumsi buah atau jus dua kali sehari. Jeruk merupakan sumber besar vitamin C yang bisa menyuplai energi atau sejenis blueberry yang banyak mengandung vitamin dan mineral.

Kacang dan biji. Pertama pilih warna gelap seperti kacang merah, sebagai sumber protein nabati, sekaligus kaya zat besi.

Beras merah Jenis beras ini bisa memberi kalori yang dibutuhkan tubuh, sekaligus mendukung produksi susu berkualitas.

Produk susu rendah lemak. Misalnya yoghurt, keju dan susu. Susu mengandung protein, kalsium, vitamin B dan vitamin D, yang penting bagi pertumbuhan tulang bayi. Saat Anda minum setidaknya 600 cc susu per hari, kebutuhan kalsium dan bayi Anda akan terpenuhi.

Lean Meats Kandungan zat besi, protein dan vitamin B12 di dalamnya dapat memuaskan energi yang ibu butuhkan selama menyusui.
Ikan salmon. Kandungan lemak tinggi DHA sangat penting bagi pertumbuhan sistem saraf bayi sekaligus sumber energi yang baik bagi sang ibu.

Telur. Sebagai sumber protein itu mudah ditemukan. Anda bisa mendidih, menggoreng, bercampur dengan salad atau membuat orak-arik telur untuk menu Anda.

Roti gandum utuh atau sereal gandum utuh. Kandungan asam folat merupakan nutrisi penting bagi kebutuhan produksi susu. Produk ini juga tinggi kandungan serat dan zat besi.
Sayuran hijau. Kandungan vitamin A, vitamin C, zat besi dan kalsium sangat baik untuk bayi dan ibu menyusui. Selain itu, sayuran juga kaya akan antioksidan dan rendah kalori sangat baik untuk jantung.
Kebutuhan Kalori

Secara umum, ibu menyusui membutuhkan lebih banyak kalori per hari, yaitu 400-500 kalori ekstra dibanding wanita yang tidak menyusui. Hal lain yang perlu diingat adalah bahwa setiap wanita memiliki kebutuhan kalori yang berbeda berdasarkan hal berikut:

Berat
Metabolisme tubuh
Frekuensi pemberian makan bayi
Intensitas Olahraga
Selain jumlah kalori, ibu menyusui dapat membuat kelaparan mereka sebagai petunjuk tentang berapa banyak produk makanan yang dibutuhkan.

Yang tak kalah pentingnya bagi ibu menyusui adalah menjaga cairan tubuh secara online. Cairan juga bisa didapat dari susu atau jus. Namun, untuk minuman berkafein seperti kopi atau teh, batasi 2-3 gelas per hari.

Berapa berat badan yang bisa Anda kehilangan?
Ibu menyusui bisa kehilangan kelebihan berat badannya selama kehamilan. Pengurangan sekitar 0,5 sampai 1 kg per minggu diklasifikasikan sebagai aman terhadap produksi ASI.

Kombinasi diet sehat dengan olahraga ringan bisa mengurangi bobot ibu menyusui dengan rata-rata 0,5 kg per minggu. Keduanya lebih efektif daripada diet rendah kalori selama menyusui. Hal itu bisa meningkatkan intensitas latihan, terutama 6-8 minggu setelah melahirkan. Dengan cara ini, Anda bisa menurunkan berat badan secara bertahap dalam setahun dan ini jauh lebih aman bagi ibu menyusui. Akibat turunnya jumlah asupan kalori dan berat badan yang dikhawatirkan akan mendadak berdampak pada produksi susu.

Melihat waktu yang tepat untuk memulai diet juga penting. Program penurunan berat badan untuk ibu menyusui harus dimulai setelah usia dua bulan untuk menghindari kekurangan energi dan produksi susu. Jika ibu kelebihan berat badan atau obesitas, berbicara dengan dokter Anda kemungkinan akan memulai proses penurunan berat badan lebih cepat.

Cara terbaik adalah menghindari diet ibu menyusui yang mengurangi banyak kalori atau menyebabkan berat badan turun drastis karena dapat mempengaruhi produksi susu. Oleskan diet sehat dan olahraga secara teratur. Jika perlu, berkonsultasilah dengan dokter untuk diet yang akan dilakukan selama menyusui.

Baca juga: Sunat Pekanbaru

Tidak ada komentar:

Posting Komentar