Selasa, 05 September 2017

cara menghemat uang belanja sehari hari

cara menghemat uang belanja sehari hari - Peran dan tugas menjadi istri dan ibu rumah tangga yang acapkali memusingkan adalah bagaimana caranya menghemat biaya masak rumah sehari-hari.
cara menghemat uang belanja sehari hari
cara menghemat uang belanja sehari hari

Terlebih, harga kebutuhan bahan-bahan pokok sudah melonjak alias mahal. Sehingga tak heran apabila dulu dengan uang Rp 50 ribu saja Anda sudah mendapatkan bahan-bahan lengkap seperti lauk pauk daging ayam, sayuran, tempe/tahu, buah dan bumbu masak lainnya. Kini, dengan nominal yang sama, Anda mungkin hanya bisa mendapatkan daging ayam saja 1 ekor seharga Rp 35 rbu dengan bumbu-bumbu masak saja.

Ya, mesikipun di zaman modern ini banyak perempuan menyukai kepraktisan sehingga memercayakan pengelolaan kebutuhan masak dan makan sehari-hari pada asisten rumah tangganya. Namun, tetap saja untuk mengatur keuangan rumah tangga, kita pun memiliki andil sehingga pengeluaran rumah tangga jadi tidak membengkak.

Belanja di pasar tradisional bukan supermarket
Ayolah! Lupakan soal gengsi berbelanja kebutuhan masak di pasar tradisional atau tukang sayur eceran di sekitar rumah. Selain lebih murah dan bebas pajak, kelengkapan bumbu dan bahan masakan juga secara umum lebih baik di pasar tradisional. Dengan mudahnya Anda bisa membeli bahan masakan seperti daging dan ikan segar. Selain itu, bahan sayuran dan buah-buahan juga harganya lebih murah karena kebanyakan penjualnya adalah petaninya langsung.

Meracik bumbu dapur sendiri
Banyak ibu rumah tangga  lebih memilih membeli bumbu dapur yang sudah jadi. Sebenarnya hal tersebut sah-sah saja, namun tentu harganya lebih mahal. Alangkah lebih hemat dan terasa lebih lezat bila Anda meracik bumbu dapur sendiri sesuai selera lidah keluarga. Lagipula, meracik bumbu dapur sendiri bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan jumlah orang yang makan sehingga tentu lebih hemat.

Pilih masakan yang lebih tahan lama dan tidak mudah basi
Sesekali tidak ada salahnya memasak jenis makanan yang mungkin mudah basi seperti opor ayam dan makanan bersantan lainnya. Namun, bila ingin menghemat, Anda bisa memilih jenis hidangan yang tahan lama hingga besok pagi hari. Misalnya, sambal kering kentang, semur, pepes ikan, ayam goreng, balado tempe/tahu, dan sebagainya.

Jangan biasakan menyimpan bahan makanan yang belum dibutuhkan
Banyak ibu rumah tangga merasa menghemat waktu dan ingin praktis dengan menyetok atau menyimpan bahan makanan di dalam kulkas atau lemari penyimpanan. Bila momen tertentu seperti lebaran atau hari raya itu sah-sah saja demi menyiasati lonjakan harga. Tapi, untuk sehari-hari sebaiknya bersikap lebih cermat dalam memilih jenis bahan makanan yang ingin disimpan.

Sebab, selain tidak segar dan khawatir mudah basi, bisa saja menyebabkan Anda membeli bahan makanan yang sebenarnya tidak atau belum dibutuhkan dan kemudian busuk dan berujung ke keranjang sampah di dapur.

Ibu rumah tangga merupakan yang memegang peranan sebagai manajer keluarga. Peranannya pun tidak bisa di sepelekan begitu saja dan bahkan di pandang sebelah mata. Karena pada hakikatnya peran sebagai seorang ibu rumah tangga itu sungguh sangat kompleks. Jika Anda lihat dimulai dari hal-hal yang bersifat kecil sampai besar, mulai dari pagi hingga menemui pagi lagi. salah satu tugas berat dari ibu rumah tangga adalah mengatur pengeluaran kebutuhan rumah tangganya. Di sadari atau tidak pengeluaran rumah tangga biasanya dipengaruhi oleh gaya hidup yang terlalu berlebihan. Banyak tips dan cara yang telah dilakukan untuk menghemat pengeluaran khususnya belanja ibu rumah tangga. hal tersebut terjadi karena di tangan merekalah stabilitas ekonomi bisa terjaga dengan baik.

Walau begitu ibu rumah tangga dalam hal semacam ini tidak bisa disalahkan sepenuhnya, bila suatu saat nanti kondisi keuangan menjadi tidak stabil. Bahkan dari faktor uang belanja yang tadinya hanya sedikit di berikan untuk ibu rumah tangga tadi. Dalam hal seperti ini diperlukan kreatifitas dari ibu rumah tangga tersebut dalam mengatur belanja keluarga agar segala kebutuhan keluarga bisa tercukupi.

Saat ini kondisi ekonomi yang tidak menentu menjadi akibat utama dari melonjaknya harga-harga kebutuhan pangan. Itu disebabkan permintaan pasar yang tinggi tak sebanding dengan kondisi penjualan yang ada. Bahkan alasan paling utama menjadi penyebab itu terjadi ialah nilai tukar rupiah terhadap dollar yang terus menunjukan grafik naik. Sehingga penjual kebutuhan pangan pun ikut menaikkan harga dari barang yang dijualnya. Pada dasarnya manusia tidak akan mampu menjalani kehidupannya tanpa asupan makanan, bohong jika ada orang yang mengungkapkan tidak makan pun bisa mengerjakan segala kegiatan rutin dengan baik. Karena hakikatnya setiap orang pasti membutuhkan tenaga untuk bisa menjalankan aktivitas sehari-harinya.

Di dalam sebuah keluarga pasti ada seseorang yang mengatur dan mempunyai tanggung jawab untuk menghemat uang belanja, yang diperuntukan dalam memenuhi kebutuhan pangan harian. Sebagai ibu rumah tangga yang baik dan pintar pastinya punya segudang cara untuk menyiasati dalam rangka menghemat uang belanja. Harga-harga kebutuhan pokok yang terus melambung tinggi, membuat para ibu harus pandai memutar otak untuk menyiasati dan mengatur uang belanja yang mungkin saja tetap tanpa adanya tambahan. Jika seandainya tidak bijak dalam mengatur pengeluaran belanja bisa-bisa berisiko membengkak dan sebelumnya di targetkan untuk keperluan satu bulan, ini malah belum sebulan uang itu sudah habis terpakai.

Nah pada kesempatan kali ini, kita bakal membahas bagaimana cara yang paling ampuh untuk menghemat uang belanja yang dikhususkan untuk kebutuhan pangan sehari-hari. Diharapkan setelah membaca dan memahaminya anda bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari anda.

Merasa sudah menyisihkan sebagian uang dari pendapatan untuk ditabung, tapi saldo tabungan masih juga belum bertambah secara signifikan? Seringkali pengeluaran-pengeluaran harian yang dianggap kecil yang justru membuat tabungan diam-diam menipis – sehingga meskipun kita menahan diri untuk tidak membeli barang-barang tersier seperti telepon genggam terbaru atau kendaraan bermotor, tetap saja dompet mengalami ‘kebocoran’. Apabila dibiarkan, pengeluaran kecil ini akan menumpuk menjadi semakin besar dan serius. Pemborosan-pemborosan kecil inilah yang akan dibahas, berikut dengan cara mengubahnya.

Makanan
Mulai dari yang paling jelas dan mungkin paling klise, yaitu makanan. Kita bisa membawa bekal ke sekolah/kantor daripada makan siang di kantin atau food court. Snack yang dibawa dari rumah juga bisa mengurangi pengeluaran untuk gorengan dan jajanan lainnya.

Keinginan untuk ngopi-ngopi cantik atau minum minuman bergula seperti soda juga harus agak diredam – bisa dengan cara beralih ke air putih atau minuman-minuman lain yang tidak bergula, untuk mencegah rasa ketagihan sambil tetap melepas dahaga. Kalaupun tetap ingin kopi, bisa menyeduh sendiri di dapur. Dalam belanja bulanan pun ada trik-trik yang bisa dilakukan. Usahakan sesedikit mungkin belanja di minimarket (terutama yang 24 jam!), karena barang-barangnya dijual dengan harga lebih mahal dari supermarket atau pasar. Beli produk lokal, karena selain membantu pengusaha dalam negeri, harganya juga cenderung lebih murah karena biaya transportasi yang lebih rendah dari produk impor.

Kalau tidak mementingkan merek saat membeli produk tertentu – misalnya, pembersih lantai atau spons cuci piring – produk bermerek toko (store brand) bisa jadi pilihan. Produk bermerek toko seringkali dianggap berkualitas lebih rendah – tapi seperti dilaporkan di TIME pada 2010, dalam sejumlah eksperimen, produk merek toko dan produk merek biasa dianggap memiliki kualitas yang kurang lebih sama. Juga ditulis di artikel yang sama, produk merek toko seringkali diproduksi di tempat yang sama dengan produk merek biasa. Tips terakhir adalah untuk membeli produk di rak paling atas atau paling bawah – karena produk dengan harga paling mahal cenderung ditempatkan pada rak bagian tengah (rak setinggi pandangan mata).

Kendaraan
Meskipun BBM sedang turun, kemacetan dan harga parkir tetap stabil (sayangnya). Kiatnya adalah lebih banyak berjalan kaki untuk bepergian jarak dekat, atau naik kendaraan umum – yang massal seperti bus atau angkot, bukan ojek atau taksi. Berbagi kendaraan dengan teman-teman yang searah tujuan juga bisa menjadi pilihan. Untuk yang punya kendaraan pribadi, belajar untuk mengganti oli atau ban sendiri bisa menghemat pengeluaran bengkel.

Pakaian, Produk dan Jasa Perawatan Diri
Yang perlu diingat adalah berbelanja karena adanya kebutuhan, bukan karena stres atau “pengen aja” (impulsif). Apakah benar-benar perlu manicure tiap minggu, atau beli sepatu bagus yang mirip dengan yang baru dibeli bulan lalu? Ingin punya baju baru, tapi di lemari masih banyak baju bagus? Barter dengan teman bisa menjadi pilihan untuk memperbaharui isi lemari. Berbelanja di pasar loak atau toko barang bekas juga bisa memberi kesempatan mendapatkan pakaian unik dengan harga miring. Kalau tetap ingin yang baru, kemajuan industri belanja online di Indonesia juga bisa dimanfaatkan – harganya cenderung lebih murah daripada di mall dan pertokoan fisik. Pastikan untuk mengecek dan membandingkan harga di berbagai toko untuk mendapat harga terbaik.

Tempat penyedia servis perawatan diri (seperti spa, salon dll) juga bisa diriset terlebih dahulu di internet, dengan melihat review dan pendapat orang-orang lain yang sudah mencoba tempat tersebut – jangan sampai kita memilih tempat mahal yang ternyata kualitasnya lebih rendah!

Sosial

Seringkali pengeluaran kita tergantung pada dengan siapa kita jalan. Dengan teman-teman yang cenderung royal (baca: boros), kita bisa jadi lebih banyak makan di restoran dan bistro fancy, hangout di tempat-tempat kelas premium, ikut acara-acara bertiket mahal, dan lain-lain. Ini bisa diatasi dengan lebih banyak bergaul dengan teman-teman yang pengeluarannya lebih rendah atau yang gaya hidupnya low-maintenance. Bukannya tidak menghargai teman-teman yang royal tadi, tetapi lebih menyesuaikan diri dengan kemampuan.

Bisa juga menyarankan kegiatan-kegiatan yang lebih terjangkau, seperti potluck party, board game, karaoke, nonton DVD di rumah, atau pergi ke acara-acara seperti pemutaran film, pameran atau festival kota. Tapi gimana kalau gue emang anaknya high-maintenance, dan gue emang mau ngeluarin uang untuk socializing yang lebih asik? Pada akhirnya, semuanya kembali lagi ke prioritas – apabila kamu merasa ikutan acara lari seharga Rp 200.000 atau nonton konser dengan band yang kurang familiar buat kamu atau rave party di Bali rame-rame baik untuk kesehatan dan kebahagiaan kamu, semuanya sah saja selama kamu tidak tekor.

Olahraga dan Hobi

Sekali lagi, yakinkan diri bila benar-benar butuh dan minat, bukan karena ikut tren saja. Kalau akan jarang nge-gym, jangan mendaftar jadi anggota. Lari pagi di kompleks atau mengikuti tips olahraga di internet bisa jadi alternatif. Latihan-latihan seperti bodyweight exercises hanya mengandalkan berat tubuh sendiri tanpa alat, sehingga bisa dilakukan siapa saja di mana saja.

Sebelum membeli berbagai alat hobi, sebaiknya kembali pelajari dan catat kebutuhan hobi di internet untuk menilai mana yang benar-benar perlu dan mana yang hanya bersifat sampingan. Misalnya, hobi fotografi: apakah kamu benar-benar butuh lensa makro itu?

Pada akhirnya, semua saran penghematan ini hanya bersifat anjuran saja, karena kuncinya adalah prioritas. Apakah kamu memprioritaskan kuantitas atau kualitas? Pengalaman atau material? Pastikan yang kamu prioritaskan memang berguna dan bernilai untuk kehidupanmu, tapi jangan sampai tekor secara finansial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar